Senin, 24 Januari 2011

SUKSES DALAM BERBISNIS

Sukses dalam berbisnis
Ingin mulai berbisnis tapi takut gagal? Wajar saja jika anda takut berbisnis, karena -pada kenyataannya- memang lebih banyak yang gagal dibandingkan yang sukses. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi resiko gagal berbisnis.

Jadikan hobi sebagai bisnis. Diperlukan komitmen dan ketekunan secara terus menerus untuk membangun bisnis. Jika yang dikerjakan itu hobi, pastinya bisnis anda akan menjadi hal yang menyenangkan dan dikerjakan tanpa mengenal waktu atau lelah.

Jeli melihat penawaran investasi bisnis. Jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk berinvestasi hanya karena tergiur dengan besarnya keuntungan yang dijanjikan. Bila perlu, mintalah rekomendasi dari konsultan bisnis yang terpercaya.

Buat perencanaan bisnis. Biarpun hanya di selembar kertas, tulislah apa yang ingin dicapai di bisnis anda dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut.

Anggaran bisnis. Perhitungkan anggaran yang diperlukan untuk memulai bisnis, operasional sampai akhirnya bisnis itu diperkirakan bisa menghasilkan keuntungan. Siapkan juga dana cadangan untuk berjaga-jaga dari hal yang tak terduga.

Kompetitor. Cari tahu siapa kompetitor bisnis anda dan pelajari bagaimana cara mereka menjalankan bisnis.

Jadilah unik. Setelah mempelajari atau menganalisa kompetitor, jadikan bisnis anda “unik”. Bukan cuma produk yang bisa unik, unik juga bisa dari cara promosi, pelayanan, nama, dll.

Target pasar. Tentukan target pasar dan pastikan bahwa bisnis anda memang sangat diperlukan oleh target pasar tersebut.

Happy problem. Siapkan diri anda untuk mengatasi segala masalah yang pasti akan muncul di sepanjang perjalanan anda menuju sukses. Di sinilah letak perbedaan antara orang sukses dan orang gagal. Yang membedakan adalah cara bagaimana orang tersebut menghadapi masalah yang datang.
Orang sukses menghadapi masalah sebagai happy problem atau tantangan untuk bisa mencapai sukses yang lebih besar. Mereka selalu berusaha kreatif mencari solusi untuk "menjinakkan" tantangan. Karena, mereka yakin semua masalah PASTI ada solusinya.

Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha, hanya ada 3 jenis modal yang akan Anda keluarkan:
1. Modal Investasi Awal
2. Modal Kerja
3. Modal Operasional
1. Modal Investasi Awal
Apa sih yang dimaksud modal investasi awal? Ini adalah jenis modal yang harus Anda keluarkan di awal, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh-contoh modal ini adalah bangunan, peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
Kalau usaha Anda usaha bengkel motor, maka modal investasi awal Anda adalah bangunan, alat-alat perbengkelan, dan perabot lain yang dibutuhkan di bengkel tersebut. Kalau usaha Anda toko, maka modal investasi awal Anda adalah rak, meja, bahkan mungkin juga mesin kasir.
Biasanya, modal ini nilainya cukup besar karena dipakai untuk jangka panjang. Tetapi nilai dari Modal Investasi Awal ini akan menyusut dari tahun ke tahun bahkan bisa dari bulan ke bulan.
2. Modal Kerja
Ini adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membeli atau membuat barang dagangan Anda. Modal kerja ini bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang order.
Sebagai contoh, kalau usaha Anda usaha tempat makan, maka modal kerja yang Anda butuhkan adalah modal untuk membeli bahan makanan. Kalau usaha Anda usaha pem buatan barang kerajinan, maka modal kerja Anda adalah uang yang Anda keluarkan untuk membeli bahan baku. Kalau usaha Anda adalah jasa fotokopi, ya modal kerja Anda uang yang Anda keluarkan untuk membeli kertas, tinta, dan lain sebagainya.
Prinsipnya, tanpa modal kerja, Anda tidak akan bisa menyelesaikan order Anda atau tidak memiliki barang dagangan. Nanti, bisa-bisa Anda malah tidak akan dapat pembeli karena barangnya saja tidak ada. Itulah pentingnya modal kerja.
3. Modal Operasional
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modal yang harus Anda keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari bisnis Anda. Contohnya pembayaran gaji pegawai, pulsa telepon bulanan, PLN, air, bahkan retribusi.
Pos-pos dalam modal operasional ini pada setiap bisnis umumnya hampir sama. Ini karena pada prinsipnya, yang dimaksud dengan modal operasional adalah uang yang harus Anda keluarkan untuk membayar pos-pos biaya di luar bisnis Anda secara langsung. Jadi, Modal Operasional ini biasanya dibayar secara bulanan.
Perencanaan Bisnis
Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang akan kita lakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan bisnis yang baik akan membantu dalam melihat lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan anda tawarkan kepada mereka.
Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat melakukan diskusi atau tanya jawab.Seringkali orang dalam memulai bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide mereka menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang anda inginkan, serta bagaimana bisnis itu harus berkembang sejalan dengan waktu.
Beberapa hal yang dapat kita pikirkan saat menulis rencana bisnis, yaitu:
1. Jenis usaha apa yang akan kita rintis;
2. Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis;
3. Bagaimana bisnis kita akan menghasilkan uang;
4. Siapa yang akan menjadi pelanggan kita;
5. Bagaimana cara kita mendapatkan pelanggan.
Tips membangun usaha
• Sebelum memulai usaha hal terpenting adalah pemahaman konsep produk atau jasa. Kita harus memahami teknis produksi, pasar, dan prospek (mulai dari lingkungan yang terkecil sampai terbesar).
• Membuat visi dan misi bisnis. Tujuannya, agar focus menjalankan usaha cth usaha jual pakaian. Sering sekali suatu usaha jatuh bangkrut saat berkembang, sebabnya tak focus terhadap pengembangan perusahaan tapi terlalu banyak mencoba mengembangkan uasaha lain.
• Mempunyai mental tahan banting, pikiran positip, dan mau belajar. Sikap tak mudah menyerah, mau belajar, dan melihat permasalahan secara positip membuat tak mudah putus asa dalam memulai usaha atau mampu membaca peluang uasaha.
• membuat perencanaan dan strategi usaha yang efektif. Umumnya, kekagalan usaha kecil dan menengah disebabkan tak adanya atau kurang efektifnya perencanaan. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, proyeksi kenaikan harga, dan aspek lainnya dalam perencanaan usaha haruslah akurat sesuai realitas pasar atau praktik industri. Perhitungan harus dibuat secara tepat, karena akan membantu menghitung secara secara akurat kebutuhan modal, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia, dan komponen pendapatan usaha cth usaha barang langka. Pemahaman yang baik atas hal ini juga membantu untuk mengindentifikasi potensi resiko bisnis, menajemen dan keuangan.
• Bekali diri dengan pengetahuan dasar manajemen, dan organisasi atau system. Karena, setiap usaha dari yang paling terkecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran aksesoris kendaraan, produksi, distribusi, dan penjualan. System menajemen yang buruk akan mengakibatkan pembengkakan biaya yang tidak perlu, pekerja tak produktif, jobdis pekerjaan tidak jelas, koordinasi, dan komunikasi antar pegawai tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat.
• Kreaktif dan punya jiwa kepemimpinan. Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan banyak mengalami permasalahan dan krisis.banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreaktivitas dan jiwa kepemimpinan. Kreaktivitas seperti ’ berpikir diluar kebiasaan umum ’ atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi kreaktif akan sangat membantu semua permasalahan usaha. Jiwa kepemimpinan berperan penting ketika perusahaan dalam keadaan krisis, sehingga membuat setiap pegawai tak panik, menjadi tempat terakhir solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan.

1. Sebelum memulai usaha hal terpenting adalah pemahaman konsep produk atau jasa. Kita harus memahami teknis produksi, pasar, dan prospek (mulai dari lingkungan yang terkecil sampai terbesar).
2. Membuat visi dan misi bisnis. Tujuannya, agar focus menjalankan usaha cth usaha jual pakaian. Sering sekali suatu usaha jatuh bangkrut saat berkembang, sebabnya tak focus terhadap pengembangan perusahaan tapi terlalu banyak mencoba mengembangkan uasaha lain.
3. Mempunyai mental tahan banting, pikiran positip, dan mau belajar. Sikap tak mudah menyerah, mau belajar, dan melihat permasalahan secara positip membuat tak mudah putus asa dalam memulai usaha atau mampu membaca peluang uasaha.
4. membuat perencanaan dan strategi usaha yang efektif. Umumnya, kekagalan usaha kecil dan menengah disebabkan tak adanya atau kurang efektifnya perencanaan. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, proyeksi kenaikan harga, dan aspek lainnya dalam perencanaan usaha haruslah akurat sesuai realitas pasar atau praktik industri. Perhitungan harus dibuat secara tepat, karena akan membantu menghitung secara secara akurat kebutuhan modal, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia, dan komponen pendapatan usaha cth usaha barang langka. Pemahaman yang baik atas hal ini juga membantu untuk mengindentifikasi potensi resiko bisnis, menajemen dan keuangan.
5. Bekali diri dengan pengetahuan dasar manajemen, dan organisasi atau system. Karena, setiap usaha dari yang paling terkecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran aksesoris kendaraan, produksi, distribusi, dan penjualan. System menajemen yang buruk akan mengakibatkan pembengkakan biaya yang tidak perlu, pekerja tak produktif, jobdis pekerjaan tidak jelas, koordinasi, dan komunikasi antar pegawai tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat.
6. Kreaktif dan punya jiwa kepemimpinan. Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan banyak mengalami permasalahan dan krisis.banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreaktivitas dan jiwa kepemimpinan. Kreaktivitas seperti ’ berpikir diluar kebiasaan umum ’ atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi kreaktif akan sangat membantu semua permasalahan usaha. Jiwa kepemimpinan berperan penting ketika perusahaan dalam keadaan krisis, sehingga membuat setiap pegawai tak panik, menjadi tempat terakhir solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan